Komoditas yang menjadi unggulan BPBAP Situbondo adalah ikan Kerapu. BPBAP Situbondo merupakan pusat budidaya ikan kerapu yang terbaik, bukan saja di Indonesia melainkan juga se-Asia dan mancanegara. Oleh karena itu BPBAP Situbondo menjadi tempat belajar bagaimana cara budidaya ikan kerapu yang baik dan benar. Ikan kerapu merupakan salah satu komoditas hasil perikanan budidaya yang memiliki nilai ekonomis tinggi dipasar regional maupun internasional.
Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Situbondo selama ini dikenal sebagai rumah dari ikan kerapu karena hampir semua jenis ikan kerapu dibudidayakan dan dikembangkan di balai tersebut. BPBAP Situbondo tidak hanya berhasil memproduksi semua jenis ikan kerapu, akan tetapi berhasil pula menciptakan spesies baru ikan kerapu hasil persilangan yang biasa dikenal dengan sebutan kerapu hybrid. Kerapu Hybrid diciptakan sebagai upaya mengatasi permasalahan umum yang terjadi dalam budidaya ikan diantaranya bagaimana mendapatkan benih ikan unggul yang tumbuh cepat, Food Convertion Ratio (FCR) rendah, tahan terhadap berbagai kondisi lingkungan dan penyakit.Kerapu Cantang
www.khasiat.co.idBPBAP Situbondo berhasil mengembangkan kerapu persilangan dari induk kerapu Macan (epinephelus fuscoguttatus) betina dengan induk kerapu Kertang (epinephelus lanceolatus) jantanyang kemudian disebut kerapu Cantang (epinephelus sp), yang secara morfologis merupakan kombinasi kedua spesies induknya. Keunggulan kerapu Cantang adalah pertumbuhan yang cepat, kecepatan tumbuhnya dua kali lipat dari ikan kerapu macan yang biasa dibudidayakan masyarakat. Bila kerapu macan dibesarkan baik di tambak maupun di karamba jaring apung untuk mencapai ukuran konsumsi 500 gram membutuhkan waktu 9 – 10 bulan dengan konversi pakan 1 : 7 ( artinya untuk menghasilkan 1 kg ikan diperlukan pakan 7 kg ), maka kerapu cantang ini hanya membutuhkan waktu 4 - 5 bulan dengan konversi pakan 1 : 6.. Selain itu, kerapu cantang memiliki keunggulan lain dibanding ikan kerapu macan dan kertang yaitu memiliki ketahanan terhadap serangan penyakit lebih baik dan lebih toleransi terhadap lingkungan kurang layak dan ruang yang sempit, dapat bertahan hidup di air payau sampai laut, pertumbuhan yang optimum pada salinitas 15-33 ppt, dengan kepadatan tinggi.
Kerapu Cantik
http://industri.bisnis.comKerapu Cantik, juga hasil hybrid dari induk kerapu Macan betina dengan induk kerapu Batik (epinephelus microdon) jantan. Kerapu cantik memiliki ciri-ciri warna kecoklatan pucat atau abu-abu pucat pada kepala, badan dan sirip. Bagian kepala atas cembung, badan dipenuhi dengan bintik-bintik hitam cerah. Ukuran bintik semakin mengecil ke arah mulut. Ujung sirip ekor membulat berbentuk busur. Kerapu Cantik mempunyai keunggulan salah satunya adalah pertumbuhannya yang cepat, dari mulai pemeliharaan hingga pemanenan membutuhkan waktu hanya selama 8 bulan. Selain itu, kerapu cantik mempunyai keunggulan ketahanan yang tinggi terhadap serangan penyakit.
BPBAP Situbondo juga melakukan upaya untuk mengatasi permasalahan umum dalam budidaya ikan kerapu tikus yaitu pertumbuhan yang lambat. Karena hibridisasi merupakan salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka berhasil dikembangkan kerapu persilangan antara induk kerapu Tikus (Cromileptes altivelis) betina dengan induk kerapu Kertang jantanyang kemudian disebut kerapu Kustang. Kerapu kustang ini mempunyai kecepatan tumbuh yang sangat luar biasa dan mudah dibenihkan, jika dibandingkan dengan kerapu tikus, kecepatan tumbuhnya bisa 4 kali lipat. Dari ukuran 10 cm, dipelihara selama 15 bulan bisa mencapai berat rata-rata 2 kg, padahal untuk kerapu tikus dengan waktu pemeliharaan yang sama baru bisa mencapai berat rata-rata 400-500 gram. Pada kegiatan produksi benih sampai pembesaran, kerapu kustang mempunyai daya tahan relatif lebih tinggi dari kerapu tikus. Benih kerapu kustang mempunyai bentuk secara morfologi mewakili kedua induknya yaitu kerapu tikus dan kerapu kertang, namun yang lebih dominan seperti warna, corak dan batiknya seperti kerapu tikus, namun jumlah totolnya sedikit dan sangat jarang. Sedangkan postur tubuhnya seperti kerapu kertang, lebih panjang, dan tebal.
Menurut kepala BPBAP Situbondo Ir. Ujang Komarudin, M.Sc seluruh pembesaran ikan kerapu di lakukan di keramba jaring apung (KJA). Perekayasa pertama BPBAP Situbondo Dony Prastowo, S. Pi, mengatakan penggunaan keramba jaring apung (KJA) Aquatec sangat membantu dalam pembesaran dan pemeliharaan calon indukan. Keunggulan dari keramba jaring apung (KJA) Aquatec karena memiliki bahan yang kokoh dan ramah lingkungan, dalam penerapannya posisi KJA adalah di laut lepas bukan di teluk, jadi dibutuhkan keramba jaring apung (KJA) yang kuat terhadap terpaan ombak besar. Hingga saat ini hanya keramba jaring apung (KJA) Aquatec yang mampu bertahan di ombak laut Situbondo yang sangat besar, dengan tinggi ombak bisa mencapai 2 meter. Desain sambungan keramba jaring apung (KJA) Aquatec yang lentur dikombinasikan dengan baut stainless steel memungkinkan keramba bertahan dalam ombak besar.
Keramba jaring apung (KJA) Aquatec mempunyai kelebihan biaya operasional yang rendah, teknologi budidaya yang relative sederhana dan mudah diadaptasikan pada masyarakat nelayan maupun pembudidaya secara luas. Dengan begitu, produksi ikan dapat dengan mudah dipasarkan dalam keadaan hidup. Kondisi ini merupakan peluang yang harus dimanfaatkan guna meningkatkan taraf hidup masyarakat pesisir, nelayan, pembudidaya ikan dan para pelaku bisnis perikanan. Keramba jaring apung (KJA) Aquatec sendiri dijadikan untuk percontohan kepada masyarakat sekitar Situbondo yang ingin tahu bagaimana melakukan budidaya dengan menggunakan KJA HDPE.
Dengan metode hibridisasi ini diharapkan dapat menghasilkan benih yang unggul pada sifat-sifat genetik dan morfologis. Rekayasa hibridisasi ikan kerapu di BBAP Situbondo dilaksanakan berdasarkan SK Dirjen No. 6375/DPB.1/PB.110.D1/XII/03, tanggal 23 Desember 2003, tentang Penetapan Pusat Pengembangan Induk dan Bibit Ikan (Udang, Nila, Rumput Laut dan Kerapu), sedangkan BBAP Situbondo dalam hal ini sebagai anggota Jaringan Pemuliaan Ikan Kerapu. Kegiatan ini bertujuan untuk menghasilkan benih ikan kerapu varietas baru berupa ikan hibrida yang unggul.
Dengan lahirnya benih kerapu jenis baru ini dapat membantu produksi benih dan ikan konsumsi secara Nasional untuk mendukung pencapaian target produksi perikanan budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan. Benih kerapu hibrida menunjukkan kinerja lebih unggul jika dibandingkan dengan kedua induknya baik dari segi kecepatan pertumbuhan maupun survival rate yang dihasilkan mulai dari produksi benih.
Terbukti dalam hibridisasi kerapu, BPBAP Situbondo termasuk yang terdepan. BPBAP Situbondo memiliki induk-induk kerapu yang sangat produktif baik kerapu Macan, Bebek, Kertang, dan Batik yang sudah digunakan oleh masyarakat pembenih khususnya yang ada di daerah Situbondo. Benih-benih kerapu dari Situbondo ini disebarkan ke seluruh Indonesia bahkan diekspor ke luar negeri. Dengan semakin banyak jenis yang dihasilkan diharapkan ketersediaan benih lebih banyak dan pilihan lebih bervariasi, sehingga pembudidaya akan lebih mudah dalam mendapatkan banyak pilihan.
Atas prestasi tersebut di mana Situbodo merupakan sentra produsen benih kerapu terbesar di Indonesia bahkan Asia Tenggara, maka pemerintah daerah setempat menobatkan bahwa Situbondo adalah Kota Kerapu.