loader
ID EN

Khasiat Probiotik untuk Daya Tahan Benih Ikan

Jaga daya tahan benih ikan dengan menggunakan probioti

Sektor perikanan budidaya kelautan (marikultur) semakin digemari, hal ini tidak terlepas dari sektor perikanan tangkap yang sudah mencapai overfishing. Di samping itu, komoditas budidaya laut pun semakin beragam, salah satunya adalah ikan kerapu. Dengan semakin menggeliatnya sektor budidaya pembesaran, diperlukan kesiapan kegiatan pendukungnya, yaitu pembenihan.

Ikan kerapu termasuk jenis ikan yang bernilai ekonomi tinggi. Pasalnya, permintaan terhadap ikan ini, baik dari pasar dalam negeri maupun pasar ekspor selalu mengalami peningkatan. Di samping karena memiliki rasa daging yang lezat, ikan kerapu memiliki kandungan gizi yang tinggi. Nilai ekonomi yang tinggi dari ikan ini beberapa di antaranya adalah karena beberapa faktor di atas. Selain itu, pasokan yang mulai berkurang di alam membuat harganya kian naik.

Foto : Ikan Kerapu Cantik. 

sumber : industri.bisnis.com

Sektor budidaya kerapu cantik

Kerapu cantik merupakan  hasil perkawinan silang dari jenis kerapu macan dan kerapu jenis batik. Kerapu memiliki keistimewaan karena pertumbuhannya yang cepat dan relative toleran terhadap ruang gerak yang terbatas.

Budidaya ikan kerapu sudah banyak dipraktikkan oleh masyarakat yang berkecimpung di dunia perikanan. Saat ini, ada beberapa metode dan teknologi yang tersedia yang lazim dimanfaatkan. Salah satu di antaranya adalah teknik penggunaan keramba jaring apung yang dipasang di lepas pantai.

Teknik pembudidayaan ini lebih dikenal dengan istilah marikultur. Pasalnya, budidayanya dilakukan di perairan laut lepas. Teknik  ini terkait dengan faktor habitat hidup ikan kerapu yang berasal dari laut.

Pembenihan kerapu cantik

Pada masa awal marikultur ikan kerapu, untuk mendapatkan benih ikan, para pembudidaya harus mendapatkannya dari alam. Pada waktu itu, teknologi pembenihan ikan kerapu belum tersedia sehingga kegiatan budidaya praktis bergantung pada pasokan benih dari alam.

Namun, seiring berjalannya waktu, teknologi pembenihan ikan kerapu ditemukan  dan semakin populer. Kemajuan ini tidak terlepas dari peran para pakar dan praktisi perikanan yang melakukan kajian dan penelitian selama bertahun-tahun.

Di samping melakukan pengembangan pada sector pembenihan, praktisi dan pakar ikan kerapu juga melakukan beberapa langkah rekayasa genetic benih. Menurut salah seorang Perekayasa pada Balai Perikanan Budidaya Air Payau, Situbondo, Heru Wibowo, hal ini bertujuan untuk mendapatkan bibit unggul ikan kerapu, sehingga diperoleh sifat-sifat yang lebih baik dari generasi sebelumnya.

Beberapa sifat unggul yang dikehendaki di antaranya adalah memiliki laju pertumbuhan yang cepat, lebih tahan terhadap serangan penyakit, dan memiliki tingkat adaptasi terhadap lingkungan yang tinggi.

Misalnya, masih menurut  Heru, perkawinan silang antara jenis kerapu macan dan kerapu kertang  menghasilkan kerapu cantang. Kerapu cantik merupakan  hasil perkawinan antara kerapu macan dan kerapu batik. Terakhir, kerapu kustang berasal dari indukan kerapu tikus yang disilangkan dengan kerapu kertang.

Foto : Ikan Kerapu Cantik

Sumber : hewan.id

Probiotik mendukung kegiatan pembenihan kerapu cantik

Peran probiotik dalam menunjang budidaya ikan sudah lama diketahui secara luas. di antaranya adalah sebagai penunjang kesehatan ikan dan meningkatkan nilai kecernaan pakan di dalam tubuh ikan.

Hal ini karena probiotik, di samping dapat menekan jumlah populasi bakteri yang merugikan, juga dapat menyintesis nutrisi yang diperlukan ikan bahkan dapat memecah nutrisi berbentuk polimer panjang menjadi lebih sederhana.

Sehingga, zat nutrisi tersebut dapat dengan lebih mudah diserap dalam saluran pencernaan ikan. Dalam hal menekan populasi bakteri jahat, bakteri probiotik berperan memproduksi komponen-komponen penghambat, atau juga menjadi competitor dalam penyerapan unsur nutrisi.

Beberapa jenis bakteri sudah dikenal luas memiliki manfaat untuk ikan. Bakteri tersebut antara lain dari golongan  bakteri asam laktat, misalnya Lactobacillus bulgaricus,  L. acidophillus, L. sporogenes, L. casei, L. plantarum, dan Streptococcus thermophillus. Di samping itu, terdapat pula jenis bakteri dari genus Bacillus.

Pengaruh probiotik terhadap kerapu cantik

Berdasarkan kajian yang dilakukan oleh Heru Wibowo dan kawan-kawan, diperoleh laju pertumbuhan berat benih kerapu cantik. Dalam ujicobanya, mereka melakukan kajian pengaruh antara pakan yang diperkaya dengan probiotik dan yang tidak terhadap benih ikan kerapu cantik.

Sementara itu, probiotik yang digunakan adalah bentuk kemasan pabrikan dari jenis Lactobacillus sp dalam kondisi yang telah kering  beku. Selanjutnya, probiotik tersebut dicampur dengan pakan benih.

Ada dua objek pertumbuhan yang diteliti, yaitu benih kerapu cantik yang mendapat perlakuan pemberian probiotik di dalam pakannya dengan yang tidak diberi perlakuan. Hasilnya dapat dilihat di dalam gambar di bawah ini.

Dari hasil ujicoba tersebut, dapat disimpulkan bahwa probiotik berpengaruh terhadap nilai kecernaan pakan. Hal ini dibuktikan dengan laju pertambahan bobot benih yang diperkaya probiotik lebih tinggi dari benih yang tidak. Tidak hanya sebatas itu, menurut  pemaparan Heru, penggunaan probiotik dapat menekan tingkat kematian benih.

Hal ini dibuktikan dalam eksperimen yang dilakukannya. Di samping itu, jumlah vibrio dalam saluran pencernaan ditemukan  dalam jumlah yang lebih rendah pada benih yang diperkaya dengan probiotik.

Lebih penting  lagi, menurut Heru, penggunaan priobiotik dapat menggeser penggunaan bahan kimia dan antiobiotik. Di samping berbahaya bagi manusia dan ikan, antibiotic dan bahan kimia berdampak buruk juga terhadap lingkungan.

Hal ini dibuktikan dengan terjaganya kualitas air budidaya selama pemeliharaan benih dengan pemberian priobiotik. Hasil analisis parameter air dapat dilihat di dalam table 2 di bawah ini.

Singkatnya, dengan penggunaan probiotik, budidaya ikan dapat dilakukan secara ramah lingkungan dan berkelanjutan. (noerhidajat)

Gambar 1 Laju pertambahan bobot benih kerapu cantik(HeruWibowo, dkk.)  Table 2 Kualitas Air selama Pemeliharaan di tambak(HeruWibowo,    dkk., 2016)