Ekspor Ikan Bandeng Sulawesi Selatan Tembus 1.000 Ton
Menurutnya, ikan bandeng telah dikirim ke berbagai negara seperti Taiwan, Sri Lanka, Korea Selatan, dan Afrika Selatan. "Selanjutnya diekspor ke Vietnam, Ghana, Tiongkok, dan Amerika Serikat yang memang menjadi salah satu tujuan ekspor," katanya di Makassar, Senin (12/2).
Berdasarkan data dari karantina ikan, Taiwan merupakan negara yang paling banyak memesan ikan bandeng dari Sulawesi Selatan yakni sebanyak 573.402 kg. Selanjutnya Sri Langka (189 ribu kg), Korea Selatan (171.500 kg), Afrika Selatan (133 ribu kg), Vietnam (53.089 kg), Ghana (52 ribu kg), China (26 ribu kg), serta Amerika Serikat sebanyak 10.837 kg.
Keramba jaring apung Aquatec merupakan keramba jaring apung buatan dalam negeri yang diproduksi oleh PT. Gani Arta Dwitunggal. Menurut General Manager PT. Gani Arta Dwitunggal, Andi J Sunadim, pihaknya telah menjual sebanyak lebih dari 15.000 unit keramba ke seluruh Indonesia. Keramba jaring apung Aquatec dipakai oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Selatan dikarenakan terbukti tahan ombak dan terbuat dari bahan HDPE. Andi J Sunadim, General Manager Aquatec mengatakan, "Bahan HDPE merupakan plastik ramah lingkungan. Bahan ini memiliki kekuatan yang tahan lama hingga 25 tahun dan juga tahan benturan. Di akhir masa pakai tingkat daur ulangnya tinggi."
Menurut Sulkaf, pihaknya merasa senang bisa bekerjasama dengan Aquatec dalam meningkatkan produksi dan konsumsi budidaya ikan bandeng. Selain untuk keperluan ekspor, ikan bandeng sudah menjadi favorit masyarakat Makassar. Bandeng juga menjadi salah satu menu unggulan di beberapa warung makan.
"Jadi kami tentu mendorong untuk menghasilkan ikan bandeng yang layak ekspor. Memang untuk ikan bandeng merupakan salah satu unggulan ekspor Sulsel," ujarnya.