Peresmian Ekspor Keramba Jaring Apung Aquatec 1.600 petak ke Maldives oleh Kementerian Perdagangan RI dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi
Pengiriman tahap pertama ekspor ke Maldives keramba jaring apung AquaTec oleh PT. Gani Arta Dwitunggal sukses dilaksanakan pada hari Kamis, 10 September 2020. Tujuh container 40ft yang mengangkut 200 petak keramba jaring apung segi empat dilepas oleh Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Dr. Ir. Kasan, M.M. Turut hadir pada kegiatan ini: Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Safri Burhanuddin yang diwakilkan oleh Asdep Hilirisasi Sumber Daya Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Ir. Amalyos, M.M dan Asdep Pengembangan Perikanan Budidaya Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Rachmat, Direktur Pengembangan Produk Ekspor Olvy Andrianita, Plt. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat Endang Haris Fitriyana, Direktur Utama PT Gani Arta Dwitunggal Budiprawira Sunadim, serta Direktur Divisi Aquatec Andi Jayaprawira Sunadim. Pengiriman ini merupakan pengiriman tahap pertama dari total kebutuhan 1600 petak keramba jaring apung AquaTec ke Kementerian Perikanan dan Pertanian Republik Kepulauan Maladewa (Maldives), Proyek Pengembangan Perikanan Berkelanjutan Male, dengan nilai ekspor berkisar 3juta USD atau 44 Miliar rupiah.
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyambut gembira pelepasan ekspor produk keramba jaring apung ke Maladewa. Ini menunjukkan pandemi Covid-19 tidak menyurutkan langkah pelaku usaha untuk terus meningkatkan ekspor di pasar global. “Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi momentum dalam meningkatkan ekspor nonmigas di pasar global. Kegiatan ini selaras dengan gerakan nasional ‘Bangga Buatan Indonesia’ yang mendorong penggunaan produk lokal, sehingga dapat menjadi tuan rumah di negera sendiri dan mampu bersaing di pasar internasional,”ujar Mendag.
“Kami mengapresiasi konsistensi dan strategi PT Gani Arta Dwitunggal dalam memproduksi sarana budidaya perikanan nasional dan global melalui pengembangan inovasi produk keramba jaring apung HDPE. Meskipun ekspor produk Indonesia banyak menghadapi tantangan dan dampak tekanan pandemi, namun kita harus terus melakukan berbagai upaya dan terobosan inovasi untuk tetap bisa bertahan dan mendapatkan peluang,” jelas Kasan.
Baca juga : Pelepasan Ekspor Tujuh Kontainer Petak Keramba Jaring Apung ke Maladewa
Kasan menjelaskan, di masa pandemi Covid-19, salah satu sumber gizi yang dapat meningkatkan imunitas tubuh adalah dengan mengonsumsi produk yang sehat seperti ikan. Ikan kaya akan vitamin A, B kompleks, C, D, E, mineral seperti selenium, zat besi, dan kandungan asam lemak omega-3 yang tinggi. Karena itu, permintaan produk perikanan sebagai sumber protein hewani terus meningkat di pasar global. Saat ini diperkirakan setengah dari produksi perikanan dunia berasal dari perikanan tangkap (wild catch fisheries). Namun, perikanan tangkap mengalami perlambatan pertumbuhan produksi karena jumlah hasil tangkapan yang hampir mencapai kapasitas maksimal akibat penangkapan ikan berlebihan dan maraknya aktivitas penangkapan ilegal (illegal,unreported, unregulated fishing/IUUF). “Untuk itu, upaya pengelolaan perikanan diarahkan pada perikanan tangkap yang memerangi IUUF dan perikanan budidaya yang berkesinambungan, baik budidaya perikanan di darat, air payau, maupun laut lepas,” terang Kasan.
Kasan menyampaikan, Indonesia memiliki potensi dalam meningkatkan ekspor sarana dan prasarana untuk produk perikanan guna mengoptimalkan potensi budidaya perikanan laut. Dalam mendukung sarana dan prasarana tersebut, keramba jaring apung modern produksi PT Gani Arta Dwitunggal menjadi contoh pengembangan inovasi teknologi kelautan dan perikanan modern. “Diharapkan pengembangan inovasi ini mampu membangun industri budidaya perikanan laut lepas di dalam negeri, tidak hanya secara global,” tandas Kasan. PT Gani Arta Dwitunggal merupakan pionir industri nasional di bidang produksi sarana dan prasarana kelautan dan perikanan, pariwisata, serta perhubungan laut modern. Hal ini dibuktikan dengan pencapaian dan penghargaan yang diraih perusahaan, salah satunya menjadi juara pertama pada Hari Hak Kekayaan Intelektual Sedunia ke-10 tahun 2010.
Sementara itu, Olvy menjelaskan, sebagai pemimpin pasar domestik, Aquatec memiliki peluang ekspor yang terus berkembang. Hingga 2019, PT Gani Arta Dwitunggal telah menjual lebih dari 16 ribu unit produk Aquatec di seluruh Indonesia. Selain itu, perusahaan ini telah mengekspor produknya ke Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, Tiongkok, Maladewa, dan Ghana. “Aquatec memiliki sertifikat tingkat kandungan dalam negeri yang dikeluarkan oleh Kementerian Perindustrian. Hal ini membuktikan bahwa produk buatan dalam negeri mampu bersaing secara global,” jelas Olvy.
Sebelumnya, Kemendag telah melakukan beberapa pelepasan ekspor selama masa pandemi. Kegiatan tersebut di antaranya adalah pelepasan ekspor perdana produk jamu Sido Muncul ke Arab Saudi, pelepasan kontainer ekspor ke-4.000 Mayora Group, pelepasan kontainer ekspor produk tekstil ke-11 juta meter PT Ateja Tritunggal ke-84 negara, pelepasan ekspor perdana produk kopi olahan PT UCC Victor Oro Prima ke Tiongkok, serta pelepasan ekspor perdana 20 ton bawang merah goreng PT Inti Sumber Citra Rasa ke Malaysia. Kinerja perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar USD 8,75 miliar pada periode Januari—Juli 2020. Pada periode tersebut, nilai ekspor produk struktur terapung (HS Code 89079090) termasuk produk keramba jaring apung, rakit, pelampung suar, landasan apung, tercatat sebesar USD 1,62 juta. Nilai ini naik 297,70 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar USD 407,87 ribu. “Kementerian Perdagangan akan terus mendukung pelaku usaha untuk meningkatkan ekspornya. Diharapkan sinergi yang baik akan terus terjalin untuk melewati masa sulit pandemi ini dan meningkatkan ekspor guna menggerakkan roda perekonomian dan perdagangan Indonesia,” pungkas Olvy.
Baca berita : Momentum Tingkatkan Ekspor Nonmigas, Kemendag Lepas Ekspor Keramba Jaring Apung Senilai Rp 4,8 Miliar Ke Maladewa
Sekalipun ekspor kali ini bukan ekspor yang pertama ke Maldives malainkan yang ke 4 kalinya, dan juga bukan ekspor pertama PT. Gani Arta Dwitunggal ke luar negeri (produk Aquatec sudah diekspor ke Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, China, Maldives, dan Ghana), kegiatan ekspor kali ini sangat istimewa karena tidak hanya pembeli Keramba Jaring Apung AquaTec ini adalah Kementrian Perikanan dan Pertanian dari Republik Maldives, namun juga dimenangkan setelah melalui proses tender yang ketat dan bersaing melawan produk-produk dari keramba dari Norwegia, Australia, dan USA. Keramba Aquatec dipilih karena ramah lingkungan dan memiliki kekuatan tarik (tensile strength), kelenturan, ketahanan yang lebih kuat dari plastik daur ulang, tahan ombak 1,5 meter, serta memiliki umur pakai lama hingga 25 tahun. Dipilihnya produk Aquatec dalam tender ini merupakan tanda kepercayaan pemerintah Maldives terhadap kualitas produk AquaTec yang diproduksi di dalam negeri di Indonesia, untuk memajukan sektor perikanan budidaya Maldives.
Kementrian Perikanan dan Pertanian Maldives sudah mempercayakan pemenuhan kebutuhan keramba jaring apungnya kepada AquaTec dari sejak dua tahun lalu yaitu 2018 sampai sekarang. Kebutuhan keramba Jaring Apung terus meningkat setiap tahun. Di tahun ketiganya, Maldives mempercayakan 1600 petak kebutuhan kerambanya untuk dipenuhi oleh AquaTec. Hanya saja karena terkendala pandemi Covid-19, pemenuhan keramba ini tidak bisa terealisasi semua di tahun 2020. Sesuai permintaan dari pemerintah Maldives, pengiriman dibagi per 200 petak/pengiriman untuk total 8 pengiriman.
Tipe keramba yang dipesan oleh Maldives adalah keramba jaring apung segi empat (tipe Flexy) yang didesain khusus untuk memelihara berbagai jenis ikan kerapu seperti Kerapu Bebek/Tikus, Kerapu Macan, Kerapu hybrid (Cantang), Kerapu Sunu, dan jenis-jenis kerapu lainnya. Keramba tipe Flexy ini sangat mudah dipasang, dalam dua tahun pengiriman terakhir, pihak pemerintah Maldives tidak memerlukan teknisi Aquatec untuk merangkainya karena sudah bisa merangkai tanpa bantuan teknisi. Diharapkan, tidak hanya perikanan budidaya Maldives saja yang meningkat, akan tetapi perikanan budidaya Indonesia juga tumbuh menjadi penyumbang devisa negara yang besar untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Baca berita : Momentum Tingkatkan Ekspor Nonmigas, Kemendag Lepas Ekspor Keramba Jaring Apung Senilai Rp 4,8 Miliar Ke Maladewa
Baca berita : Kemenko Marves Harap Produksi KJA Dalam Negeri Ditingkatkan