Presiden yang didampingi Ibu Negara Iriana mengunjungi keramba sesaat sebelum kembali ke Jakarta usai menghadiri Acara Puncak Hari Pers Nasional (HPN) di kota Ambon, Kamis (9/2). Turut mendampingi presiden, sejumlah menteri seperti Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani serta Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Gubernur Maluku Said Assagaff dan Pangdam XVI Pattimura Mayjen Doni Monardo.
"Kegiatan tersebut telah digagas oleh Pangdam Mayjen TNI Doni Monardo sebulan satelah menjabat Pangdam pada Agustus 2015," ujar Kapendam Maluku Kolonel Hasyim kepada kumparan, Jumat (10/2).
Kegiatan itu juga merupakan upaya TNI dalam membantu masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan. Pendekatan Kodam, menurut Hasyim, lebih mengarah kepada prosperity approuch daripada security approach sebagai upaya untuk membantu kesulitan rakyat di sekelilingnya.
"Tingginya angka pengangguran dan tingkat kemiskinan menyebabkan seringnya terjadi perkelahian kecil, tetapi bisa berkembang menjadi konflik komunal seperti tragedi kemanusiaan tahun 2000," kata Hasyim.
Kodam memiliki 96 kotak jaring apung, dengan rincian 76 kotak berada di keramba Waiheru, dan 20 kotak lainnya tersebar di beberapa desa di Ambon. Untuk di luar Ambon juga terdapat 54 kotak yang tersebar di Saparua, Nusa Laut, dan Pulau Seram. Sedangkan SUPM memiliki 34 kotak jaring.
"Setiap kotak berukuran 3x3 meter. Jenis ikan yang ada baru kakap putih atau baramundi dan ikan kueh atau bubarak," ujar Hasyim.
Presiden Jokowi mengapresiasi program tersebut. Presiden ingin memperbesar dan memperluas program Emas Biru dan Hijau yang telah digagas Kodam.
Ibu Negara Iriana Jokowi saat itu juga berkesempatan membelah kerang mutiara hasil budidaya masyarakat Tual di keramba jaring apung SUPM tersebut. Menko Puan dan Menkes Nila juga sempat membeli produk mutiara yang dihasilkan langsung dari kerangnya.