loader
ID EN

Jukung Aquatec jadi ikon wisata bahari di Pantai Bangsring Banyuwangi

Jukung

Gulungan ombak yang menyapu bibir pantai berpasir hitam itu, dan angin laut sepoi-sepoi terasa sejuk saat berkunjung ke Pantai Bangsring Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur. Pantai yang terletak di sebelah utara pelabuhan Ketapang dan berbatasan langsung dengan Selat Bali ini memiliki keunikan dan keinda­han yang cocok bagi para pecinta olah raga menyelam (diving).

Atas dasar itulah, Pemerintah Kabu­paten Banyuwangi menggelar acara Banyu­wangi Underwater Festival yang diseleng­garakan pada 21 - 22 Mei 2016. Menurut Abdullah Azwar Anas, Bupati Banyuwangi, acara ini digelar sebagai bentuk kampanye sadar lingkungan untuk menjaga kelestarian wilayah pesisir dan sumber daya perairan Banyuwangi.

Jaga Kelestarian

Lebih lanjut Abdullah mengungkapkan, dulu nelayan sekitar dalam menangkap ikan masih ada yang menggunakan potassium maupun bom ikan, namun kini mulai beralih turut serta dalam menjaga ekosistem bawah laut. Kesadaran itu timbul dikarenakan se­makin sedikitnya tangkapan nelayan akibat dampak dari perusakan alam menggunakan bom ikan.

Masa kelam itu, katanya, perlahan mulai ditinggalkan oleh nelayan Pantai Bangsring yang kini fokus dalam pengem­bangan Pantai Bangsring sebagai destinasi wisata. Apabila dilihat dari sisi pesisirnya, menurut Abdullah, Bangsring ini memiliki pemandangan yang tidak kalah bagus dari pantai pesisir selatan.

Keunikan di sini adalah adanya pe­rubahan budaya yang merupakan dampak dijadikannya Bangsring menjadi tempat pariwisata. “Dahulu ikan di sini dibom un­tuk ditangkap, kini ikannya diberi makan,” tuturnya. Ia menambahkan, kini masyarakat ikut terlibat dalam pelestarian terumbu karang. Masyarakat sekitar bisa menikmati rejeki dari Pantai Bangsring yang biasanya padat pengunjung pada waktu akhir pekan maupun libur panjang.

Senada dengan Azwar, Ikhwan Arif Ketua Kelompok Nelayan Samudera Bakti mengakui, memang dulunya masyarakat nelayan gemar menangkap ikan meng­gunakan bom ikan. Namun kini kesadaran untuk menjaga ekosistem laut semakin bertambah dengan dijadikannya Pantai Bangsring sebagai tempat wisata. Malah, dengan adanya Rumah Apung Bangsring, nelayan mendapatkan mata pencaharian baru dari sektor pariwisata.

Ia mengungkapkan, ada beberapa bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terkait revitalisasi Pantai Bangsring ini. Salah satu bantuan yang mencolok adalah rumah apung,keramba apung, dan jukung (perahu). Bantuan tersebut diberikan oleh KKP yang beker­jasama dengan PT Gani Arta Dwitunggal (Aquatec) dalam pembuatan rumah apung, keramba apung, danjukung. Kini Rumah Apung Bangsring menjadi ikon pariwisata dari Pantai Bangsring.

Banyuwangi Underwater Festival

Banyuwangi Underwater Festival dibuka dengan acara menyelam bersama untuk memecahkan rekor MURI. Acara tersebut diikuti 56 orang nelayan untuk menyelam dengan 4 orang cadangan dan 28 penyelam pendamping. Kemudian acara dilanjutkan dengan lomba Fotografi bawah laut. Setelah lomba fotografi bawah laut, acara dilanjutkan dengan Gemarikan (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan). Selama acara berlangsung, pengunjung yang datang terhitung hingga ribuan orang, yang memenuhi pantai Bangsring dan Rumah Apung Bangsring.

Suksesnya Banyuwangi Underwater Festival membuat nama Bangsring semakin dikenal sebagai tujuan wisata unggulan di Jawa Timur dan bahkan di Indonesia. Diharapkan trend ini dapat berlanjut terus sehingga Bangsring dapat dikenal di seantero Nusantara hingga ke luar negeri.

Jukung Anti Tenggelam

Dalam kesempatan yang berbeda, Tan Elga Olivia, Assistant Manager PT Gani Arta Dwitunggal memaparkan perahu jukung anti tenggelam Aquatec yang digunakan sebagai alat transportasi ke rumah apung di Pantai Bangsring dibuat dengan alat apung sistem pipa tertutup, sehingga tidak tenggelam dalam cuaca buruk, bahkan dalam posisi terbalik pun. Jukung Aquatec ini menurutnya memang cocok digunakan dalam berbagai kondisi cuaca laut.

Tri Rahmat Miranto, pengunjung asal Bojonegoro, mengungkapkan bagaimana perasaannya ketika naik di atas jukung Aquatec. Menurutnya, jukung Aquatec sangat stabil, sehingga goncangan ombak tidak terasa kencang, karena ada sayap disampingnya untuk penyeimbang. “Selain itu juga jukung ini tidak dapat tenggelam, berbeda dengan jukung tradisional yang menggunakan kayu,” ungkapnya.

Menurut Ikhwan Arif, jukung Aquatec merupakan salah satu atraksi wisata yang menarik oleh karena bentuk dan warnanya yang unik. “Banyak pengunjung yang bertanya-tanya mengenai jukung ini, dan tertarik karena jukung ini tidak bisa tenggelam”, ujarnya.

Keramba Apung

Kembali Elga memaparkan, selain jukung anti tenggelam, dukungan yang diberikan kepada sektor pariwisata Pantai Bangsring ialah rumah apung dan keramba jaring apung (KJA).Keramba jaring apung Aquatec yang dapat dijumpai ketika berkun­jung ke Rumah Apung Bangsring didesain dengan kuat dan lentur, sehingga mampu menghadapi ombak hingga ketinggian 1,5 meter.

KJA yang ada di Pantai Bangsring, kini diisi oleh berbagai macam ikan, mulai ikan hias hingga ikan predator semacam hiu yang menjadi favorit pengunjung untuk mengabadikan momen menyelam dengan ikan. Ketika berenang bersama ikan di dalam keramba, pengunjung tetap diawasi oleh keamanan Pantai Bangsring untuk mengutamakan keselamatan.

Rumah Apung

Rumah Apung Bangsring merupakan serangkaian rumah apung dengan luas landasan 7.1 m x 26.5 m yang digunakan sebagai pusat pelestarian terumbu karang sekaligus objek wisata menyelam. Setiap harinya, Rumah Apung Bangsring mampu menarik 200 wisatawan, dan pada saat weekend mampu menarik hingga 1000 wisatawan.

Sama halnya dengan jukung anti teng­gelam dan KJA, Rumah Apung Bangsring yang merupakan karya dari PT Gani Arta Dwi Tunggal ini dibuat dengan tetap mengutamakan prinsip menjaga lingkungan. Rumah Apung Bangsring yang kini menjadi titik penyelaman bagi para pengunjung ini menggunakan dinding berbahan ecowood (Wood Polyethylene Compound – WPC) yang tahan terhadap cuaca, air laut, rayap, dan tidak lapuk.

Untuk mampu mengapung di atas laut, Rumah Apung Bangsring ini berdiri pada dermaga apung dengan alat apung silindris memanjang yang disambung menggunakan sistem flange dan baut stain­less steel grade 304 sehingga kokoh dan tahan ombak. Di atasnya dipasang platform WPC tebal 30 mm dengan pattern anti slip sehingga wisatawan nyaman berjalan di atasnya. Ke depan, Aquatec akan terus mendukung pariwisata bahari di Bangsring dan berharap kesuksesan ini dapat diulang di berbagai pusat pariwisata di Indonesia. Trobos Aqua / Adv


posts List on Aquatec